Avsnitt
-
Selamat datang di WorkMICast, sebuah Podcast persembahan WorkMi dari ibunda.id.
Setelah fenomena great resignation yang bermula di Amerika Serikat menjadi trending di berbagai belahan dunia, beberapa waktu lalu perusahaan rintisan global (startup) melakukan pengurangan jumlah tenaga kerja dalam jumlah yang cukup besar. Kondisi makro ekonomi yang terguncang selama masa pandemi dan penyesuaian terhadap fokus dan kebutuhan bisnis perusahaan menjadi alasan beberapa perusahaan harus melakukan strategi downsizing. Downsizing sendiri merupakan bentuk perubahan struktur organisasi (restrukturisasi) yang dilakukan untuk memperbaiki efisiensi organisasi, produktivitas, dan/atau daya saing.Selama restrukturisasi organisasi ini, karyawan lebih sering merasa khawatir, merasa tidak puas dengan pekerjaan mereka, dan yang pada akhirnya berdampak pada komitmen organisasi yang buruk serta meningkatnya turnover rate (Klehe et al., 2011). Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang menunjukan bahwa hampir tiga perempat (74%) karyawan yang masih menetap di perusahaan setelah adanya layoff mengalami penurunan produktivitas, sementara 69% mengatakan kualitas produk atau layanan perusahaan memburuk. Perubahan organisasi mungkin juga menyiratkan perubahan bagi karyawan dalam bentuk transisi karir. Transisi karir, selanjutnya dapat mempengaruhi kepuasan kerja yang rendah, dan memicu respons adaptif karyawan dalam bentuk eksplorasi dan perencanaan karir. Dan pada akhirnya, respons ini berdampak pada loyalitas karyawan dan keinginan untuk resign (intention to leave). Podcast kali ini bertujuan untuk membahas lebih lanjut mengenai bagaimana perusahaan dapat mengambil peran dalam meningkatkan kembali produktivitas karyawan yang masih menetap dan mengurangi kekhawatiran terhadap ketidakamanan pekerjaan mereka di kala maraknya layoff besar-besaran yang dilakukan perusahaan. Bersama Chrysan, Arif dan Guest star kita Syarifaniaty Miranda Agustina, S. Psi, M. Psi, Psikolog.
Enjoy our tunes!
-
Selamat datang di WorkMICast, sebuah Podcast persembahan WorkMi dari ibunda.id.
Dua tahun belakangan bukanlah masa-masa yang mudah, banyak perubahan dan transisi yang terjadi, termasuk dalam aspek sistem dan cara kerja di berbagai perusahaan. Pada tahun 2021, MindShare & Qualtrics XM menemukan bahwa tingkat attrition melesat jauh, jika pada tahun sebelumnya (pre-pandemic) tingkat attrition sudah dikategorikan tinggi, di tahun selanjutnya (2020-2021) atau yang dikategorikan sebagai post-pandemic, tingkat attrition menjadi semakin parah. Di tahun 2021, 68% generasi milenial di seluruh dunia meninggalkan pekerjaannya secara sukarela (hanya 50% pada tahun 2020), dan 81% generasi Z di seluruh dunia juga meninggalkan pekerjaannya secara sukarela (hanya 75% pada tahun 2020; 34% di tahun 2019). Salah satu alasan yang diberikan saat mereka meninggalkan pekerjaan adalah karena faktor kesehatan mental (overwhelming work, work-life balance issues, burnout issues, etc.) dan karena faktor pekerjaan yang dinilai sebagai unsustainable.
Fenomena great resignation juga terjadi karena meningkatnya jumlah karyawan yang mengundurkan diri tersebut, IMF bahkan melaporkan bahwa sampai hari ini, fenomena ini masih terus berlangsung. Hal ini menyebabkan sebuah vicious cycle, dimana kesehatan mental yang buruk karena pekerjaan mendorong karyawan untuk keluar dari perusahaan dan menyebabkan ketidakseimbangan antara resources dan demand pada perusahaan. Jika dianalisis berdasarkan model The Job Demands – Resources Model (Bakker & Demerouti, 2008), tuntutan pekerjaan yang tinggi dapat menyebabkan tingkat stres yang lebih tinggi pada karyawan, dan juga burnout (Demerouti et al., 2009). Hal serupa juga dialami oleh karyawan di Indonesia, terutama pada perusahaan-perusahaan startups (Ardela, 2018). Podcast kali ini bertujuan untuk membahas lebih lanjut bagaimana kesehatan mental sebenarnya sangat berperan penting, baik sebagai risk factors dari tingginya turnover rate, namun, dapat menjadi protective factors juga untuk menangani masalah ini. Bersama Chrysan, Arif dan Guest star kita Barnabas Januario, M.Psi.,Psi., & Anggia Ayu Lanzar, M.Psi., Psi.
Enjoy our tunes!
-
Saknas det avsnitt?
-
Selamat datang di WorkMICast, sebuah Podcast persembahan WorkMi dari ibunda.id.
Resesi, pandemi, dan demografi yang berubah semakin membuat para individu yang tergabung sebagai generasi sandwich - para individu yang harus mendukung anak mereka serta orangtua mereka - mengalami tekanan yang kian meningkat. Multigenerational squeeze juga merupakan fenomena yang sering dialami oleh para individu yang tergolong sebagai sandwich generation, dan hal ini menyebabkan tingginya tingkat stress yang dialami oleh para individu tersebut, selain itu, tingkat kebahagiaan mereka juga menjadi jauh lebih rendah (52% di bawah) jika dibandingkan dengan individu yang tidak mengalami fenomena ini (University of Southampton, 2020).Tantangan kesehatan mental yang dialami di level keluarga ini menjadi sebuah macro-stressors, yang akhirnya mempengaruhi individu dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam workforce aspects pada individu tersebut.
Podcast kali ini bertujuan untuk membahas lebih lanjut bagaimana kesehatan mental sebenarnya sangat berperan penting, baik sebagai risk factors terhadap performa individu di tempat kerja, namun, dapat menjadi protective factors juga untuk meningkatkan aspek performa ini. Bersama Chrysan, Arif dan Guest star kita Widya S. Sari, M.Psi., Psikolog.
Enjoy our tunes!
-
Selamat datang di WorkMICast, sebuah Podcast persembahan WorkMi dari ibunda.id.
Kurangnya kesadaran dan edukasi dalam mengetahui perilaku sex dapat menimbulkan perilaku sex yang tidak wajar, serta menyebabkan kerugian secara fisik dan psikis pelaku, hingga korban juga. Deloitte mengemukakan dalam risetnya “Safe Space Survey Report” yang dirilis pada Januari 2019 menjelaskan bahwa 58% responden dari 30.364 karyawan United Nations (UN) mengalami pelecehan seksual dari lingkungan kerjanya sejak 2 tahun silam.
Perusahaan di Indonesia juga belum bisa menerapkan praktik yang benar jika isu pelecehan seksual terjadi pada lingkungan kerja. Apa yang menjadi penyebab masih terjadinya isu pelecehan seksual di tempat kerja? Lalu apa yang dapat dilakukan karyawan di Indonesia untuk menghindari dan memerangi kasus pelecehan seksual di tempat kerja?
Di episode ini semua pertanyaan kamu akan di bahas di WorkMi-cast bersama Indi, Arif dan Guest star kita Justitia Avila Veda, Cantyo Atindriyo Dannisworo & Alvin Nicola.
Enjoy our tunes!
-
Selamat datang di WorkMICast, sebuah Podcast persembahan WorkMi dari ibunda.id.
Pandemi COVID-19 telah mengubah tatanan kerja dengan mewajibkan Work From Home (WFH) bagi karyawan atau melakukan pekerjaan dari rumah. Ketika rumah dijadikan tempat untuk bekerja, maka batas antara kehidupan profesional dan kehidupan pribadi semakin ambigu. Hal ini kemudian menimbulkan pertanyaan: Bagaimana cara menjaga work-life harmony di masa pandemi, khususnya bagi orang-orang yang memiliki multiple role?
Di episode ini semua pertanyaan kamu akan di bahas di WorkMi-cast bersama Indi dan Guest star kita Astra Ayuningputri & Nathalie Indry.
Enjoy our tunes!
-
Selamat datang di WorkMI-cast, sebuah Podcast persembahan WorkMi dari ibunda.id.
Pekerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat (UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2). “Kebutuhan sendiri” apa yang terpenuhi dengan bekerja? Setiap orang pasti punya jawaban yang berbeda. Ada yang untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, dan papan. Ada yang untuk menunjukkan kemampuan dirinya. Dan mungkin ada juga yang tidak tahu sebenarnya bekerja itu untuk apa.Annie Dillard, seorang penulis, berkata "Bagaimana kita menghabiskan hari-hari kita, adalah bagaimana kita menghabiskan hidup kita." Faktanya, tidak sedikit dari kita yang menghabiskan sebagian besar dari hari-hari untuk bekerja. Diestimasikan rata-rata orang akan menghabiskan 90.000 jam atau setara dengan 1/3 dari masa hidupnya untuk bekerja. Akan sangat disayangkan bukan kalau waktu-waktu tersebut berlalu begitu saja untuk sesuatu yang kita tidak tahu tujuannya.
Di episode ini Indi dan Arif akan ngobrol sama Mba Ferli tentang pentingnya punya tujuan kerja dan gimana cara mencarinya.
Enjoy our tunes!