Avsnitt
-
Marriage Story (Film Review)
-
Dua orang baik bertemu dan kemudian menikah.
Mereka saling mencintai dan sepertinya benar berjodoh.
Tapi entah kenapa pernikahan mereka berakhir tragis.
Mereka bercerai.
Bukan karena kurangnya cinta, tapi entah kenapa mereka gagal bertumbuh bersama.
_
Film Marriage Story ini berkisah tentang dua orang yang saling mencintai tapi tidak pernah merasa dicintai oleh pasangan mereka sendiri.
Ada apa?
_
Semua kita pasti setuju bahwa perselingkuhan adalah “sebab” yang sulit untuk dimaafkan di dalam penikahan.
Tapi bagaimana kalau ternyata perselingkuhan hanyalah “akibat” dari tumpukan hal-hal sepele yang menggunung dan terus-menerus gagal dikomunikasikan?
_
Episode Podcast kali ini kita akan membahas hal yang sepertinya sederhana, tapi sangat mungkin menjadi “sebab” hancurnya sebuah rumah tangga pada umumnya.
“Mencintai tanpa tau cara mencintai bisa saja melukai.”
Ternyata cinta yang benar juga butuh cara mencintai yang benar.
_
Selamat mendengarkan.
________________
Reach out kita di:
Instagram:
Ngomongin Hidup : @ngomonginhidup
Leni Syariyenti : @leni_sy
Syauki Mahmudi : @syauki09
Hanifah Al-Zulfan Khair : @hanifahalzulfan
Email: [email protected]
Clubhouse: Ngomongin Hidup (Kita bakalan rutin buka room diskusi di Clubhouse tiap minggu di hari Jumat, jam 21:00 WIB)
---
Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/ngomonginhidup/message -
Hidup akan selalu menjadi koma yang tidak akan pernah menjadi titik. Semua akan selalu dinamis dan tidak akan pernah menjadi statis. Termasuk pemahaman kita terhadap hidup kita itu sendiri. Yang kita pahami hari ini bisa jadi hanyalah kesalahan yang belum kita mengerti. Yang benar-benar kita percaya, bisa jadi berevolusi menjadi sesuatu yang jauh lebih luas dari apa yang kita kira.
Fakta hidup mungkin ga akan berubah, tapi tidak dengan makna.
--- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/ngomonginhidup/message -
Saknas det avsnitt?
-
Episode yang akhirnya kita rilis setelah setahun lebih rehat dari dunia Podcast.
Merunut ulang alasan mengapa kita membangun "ruang" Ngomongin Hidup, untuk kemudian merintis kembali Podcast sebagai salah satu manifestasi dari niatan kita dalam membentuk satu ekosistem yang harapannya menjadi bagian dari "lingkungan yang baik" bagi sebanyak-banyaknya orang.
_
Hidup akan selalu menjadi koma yang tidak akan pernah menjadi titik. Semua akan selalu dinamis dan tidak akan pernah menjadi statis. Termasuk pemahaman kita terhadap hidup kita itu sendiri. Yang kita pahami hari ini bisa jadi hanyalah kesalahan yang belum kita mengerti. Yang benar-benar kita percaya, bisa jadi berevolusi menjadi sesuatu yang jauh lebih luas dari apa yang kita kira.
Fakta hidup mungkin ga akan berubah, tapi tidak dengan makna.
_
Thank you buat teman-teman yang udah dengerin dan ngasih feedback untuk setiap episode Podcast Ngomongin Hidup selama season pertama.
Semoga teman-teman bisa terus nemenin perjalanan Podcast Ngomongin Hidup selama season kedua ini hingga seterusnya nanti.
_
Kita selalu butuh ngobrol biar tetap waras.
________________
Reach out kita di:
Instagram:
Ngomongin Hidup : @ngomonginhidup Syauki Mahmudi : @syauki09 Hanifah Al-Zulfan Khair : @hanifahalzulfanEmail: [email protected]
Clubhouse: Ngomongin Hidup (Kita bakalan rutin buka room diskusi di Clubhouse tiap minggu di hari Jumat, jam 21:00 WIB)
--- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/ngomonginhidup/message -
Mengapa menikah? Pertanyaan sederhana yang seringkali dijawab begitu rumit. Begitu banyak versi jawaban yang justru kontradiktif dengan apa yang kita lihat pada kenyataan. Jawaban-jawaban yang justru menjauhkan daripada meyakinkan.
Katanya sih karena cinta, rezki dan keturunan. Tapi apa iya?
Kali ini Fadhilah Amalia (@dilaamalia) berbagi perjalanannya dalam meyakinkan diri untuk menikah setelah melewati berbagai pertanyaan.
Kalo dipikir lagi, ngeri rasanya jika pernikahan hanya dijadikan checklist untuk dikerjakan tanpa benar-benar mempersiapkan. Coba ditanyakan lagi, ini tentang wedding-nya atau pernikahannya?
Ini tentang perjalanan untuk mencukupkan ibadah sebagai alasan yang cukup untuk menikah. Mengubah sudut pandang tentang pernikahan yang awalnya "tujuan" untuk kemudian menjadi "jalan".
Membiarkan cinta, keturunan dan rezki tetap menjadi "akibat" dari apa yang sebenarnya ditujukan. Tentang bagaimana ibadah bisa membingkai semua yang kita impikan tentang pernikahan.
Mengapa harus terburu-buru jika kita tau pernikahan hanya akan terjadi jika kita "diizinkan"?
Untuk yang belum menemukan, bersabar.
Mungkin Tuhan punya alasan untuk menahan. Ada pesan yang ingin disampaikan.
Pengalaman @dilaamalia dalam mempertanyakan dan akhirnya menemukan mempunyai kesan yang mendalam bagi gue secara personal. Semoga siapa pun yang mendengarkan juga mendapatkan kesan yang sama.
Podcast #9 @ngomonginhidup - Yakin Nikah.
________________
Reach out kita di:
Instagram:
Ngomongin Hidup : @ngomonginhidup Syauki Mahmudi : @syauki09 Fadhilah Amalia : @dilaamaliaEmail: [email protected]
Club- Clubhouse: Ngomongin Hidup (Kita bakalan rutin buka room diskusi di Clubhouse tiap minggu di hari Jumat, jam 21:00 WIB)
--- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/ngomonginhidup/message -
Sering rasanya kita mendengar konsep self-love, ikhlas ataupun berserah. Sudah khatam rasanya dari segi teori. Tapi seperti kata banyak orang, ternyata 'mengetahui' tidak akan pernah sama dengan 'mengalami'. Ada masa dimana kita ditempatkan dalam posisi saat kita sama sekali tidak berdaya. Ketika segala daya dan upaya sepertinya sudah dilakukan dan kemudian sabar seolah menjadi satu-satunya jalan. Masa dimana ilmu ikhlas dan berserah menjadi begitu mahal harganya untuk dijalankan.
Gue, Syauki Mahmudi (@syauki09), kali ini ngomongin hidup bareng Fadhilah Amalia (@dilaamalia). Kita mencoba untuk menelaah lagi tentang apa itu konsep self-love, ikhlas dan berserah. Konsep yang luar biasa powerful bagi kita dalam menjalani hari-hari.
Kita tau betul bahwa masalah ga datang cuma sekali atau dua kali. Sudah hampir pasti bahwa kedepannya akan muncul lagi. Pemahaman tentang konsep self-love menjadi penting rasanya sebagai garda pertama kita, ketika masalah itu benar-benar datang. Ada perasaan takut bahwa perasaan yang ga enak itu muncul lagi. Perasaan yang membuat kita merasa tidak layak, merasa produk gagal, merasa kita bukan apa-apa dan banyak lagi perasaan yang destruktif lainnya.
Jangan sampai.
Memahami konsep self-love ini butuh waktu, butuh perjalanan, butuh merasakan. Sampai akhirnya kita paham bahwa manusia itu sempurna dengan ketidaksempurnaannya. Saat ketika kita bisa melihat diri kita ke belakang, kita bisa mensyukuri daripada menyesali. Ini tentang mengubah prespektif kita soal 'masalah' . Tentang kedewasaan kita untuk melihat masalah itu sebagai masa pembelajaran daripada hanya sekedar masa kesengsaraan.
Kalo kata Kunto Aji sih, cukupkanlah ikatanmu dan relakanlah yang tak seharusnya untukmu. Sebelum kau menjaga dan merawat melindungi segala yang berarti, yang sebaiknya kau jaga adalah dirimu sendiri.
Semoga ini bisa menjadi pengingat dan menjadi obat.
Selamat mendengarkan.
Instagram:
Ngomongin Hidup : @ngomonginhidup Syauki Mahmudi : @syauki09 Fadhilah Amalia : @dilaamaliaEmail: [email protected]
Club- Clubhouse: Ngomongin Hidup (Kita bakalan rutin buka room diskusi di Clubhouse tiap minggu di hari Jumat, jam 21:00 WIB)
--- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/ngomonginhidup/message -
Sebagian besar masalah yang dialami oleh manusia sebenarnya bersumber dari pikirannya sendiri.
Pikiran bagaikan sebilah mata pisau, ia bisa menjadi kekuatan atau bahkan menghancurkan. Bergantung pada cara kita memanfaatkannya.
Lalu, bagaimana cara kita agar dapat mengendalikan pikiran sehingga menjadi kekuatan bagi diri untuk menghadapi masalah-masalah kehidupan?
Podcast #7 @ngomonginhidup kali ini bersama Nci (@hanifahalzulfan) ditemani dengan seorang Dukun Profesional, Nago Tejena (@nagotejena) mencoba membedah 'the power of mind' yang sebenarnya bisa dijadikan kekuatan luar biasa yang dimiliki manusia.
Could it be your comrade or destroy your self?
--- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/ngomonginhidup/message -
Orang yang terlihat selalu hepi, bukan berarti ga pernah sedih. Orang yang kerjaannya sepertinya menyenangkan, bukan berarti ga punya beban.
Setiap orang punya masalah, yang beda cuma cara menyikapi.
Terlalu banyak orang sekarang ini yang tersiksa dengan pikirannya sendiri.
Podcast #6 @ngomonginhidup kali ini, gue, @syauki09, ngobrol bareng sahabat gue, Ashari Yudha (@catatanbackpacker), tentang perjalanan hidup doi sampai akhirnya sampai di titik saat ini.
Siapa yang nyangka, si Obok yang kayaknya hepi-hepi aja, ternyata pernah kehilangan uang 200juta di saat masih muda. Pernah juga makan pake telor dadar yang dibagi bareng keluarga di saat fase down mereka. Jualan roti demi mandiri. Menjadi "kepala keluarga" di saat sosok sang Ayah sudah tiada.
Gue pribadi sih masih ga kebayang ampe sekarang. Kok bisa? Kok bisa dia nyantai-nyantai aja.
Sampai di satu titik gue paham. Masalah itu buat dijalanin, bukan dipikirin. Masalah itu cuma fase. Seringkali pikiran jauh lebih nyakitin dibanding masalah itu sendiri.
@catatanbackpacker ini bukan orang yang doyan quotes kayak gue. Tapi bagi gue, doi adalah quotes itu sendiri. Orang yang paling genuine yang pernah gue temuin. Yang klo bilang "bodo amat kata orang", he really means it. Bukan denial. Bener-bener g ada beban. "Bodo amat" yang menurut gue jadi modal besar bagi doi dalam membangun perjalanan karir sebagai influencer. Moreover, "bodo amat" Itu koentji. Kalo lo emang mau hidup hepi.
Yuk, ikut nimbrung ama obrolan kita. Semoga obrolan kita kali bermanfaat. Dan semoga orang yang suka overthinking berkurang satu dari muka bumi.
Selamat mendengarkan.
--- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/ngomonginhidup/message -
Kali ini kita ngobol bareng teman-teman dengan multiple latar belakang. Ada Audhy Rachadian (@rachadian) yang sekarang ini sedang menggeluti bidang content creator dan juga seorang public speaker. Ada Hadiwijaya (@hadi.radam) sebagai Owner dari Brand Sepatu LOFELLO Shoes (@lofello). Dan juga ada Arnovella Auril (@arnovellaauril), co-founder @delimahijab.indonesia, founder @movementforindonesia dan @kelaskemajuandiri. Gue Syauki Mahmudi (@syauki09) dan Hanifah Al-Zulfan (@hanifahalzulfan) mencoba mencari tau lebih dalam tentang alasan mengapa mereka melakukan apa yang mereka lakukan sekarang. Tentang apa tujuan hidup mereka, seperti apa mereka ingin dikenang setelah mereka sudah tidak ada nanti, dan kegelisahaan apa yang mereka lihat di sekitar mereka dan ingin mereka ubah dengan kegiatan yang saat ini mereka lakukan.
Setiap kita tidak sama, setiap kita memiliki cerita tentang mengapa kita memperjuangkan. - Selamat datang di Podcast Ngomongin Hidup. Kita tunggu feedback dari kalian.
---
Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/ngomonginhidup/message -
Di episode kali ini kita akan mencoba relate dengan kehidupan seorang Arthur Fleck. Bagaimana perihnya kehidupan seorang Arthur dan apa faktor yang mengubah dia menjadi seorang Joker. Latar belakang Joker yang dari dulu bak pilihan ganda, di film ini sedikit diperjelas. Kita ga tahu semua hal tentang Joker. Tapi film ini ngasih alasan yang cukup agar kita bisa memahami mengapa seorang Joker menjadi Joker. Bukan karena dicemplungin ke larutan kimia lagi, tapi dicemplungin ke society.
Di pembahasan podcast kali ini gue ditemenin sama Co-Founder Ngomongin Hidup, Hanifah Al-Zulfan (@hanifahalzulfan). Doi ngasih pandangan yang cukup bijak tentang cara memahami Joker tanpa berkeinginan untuk membenarkan apa yang dia lakukan. So, apakah orang jahat itu adalah orang baik yang tersakiti? Yok, gabung bareng sama kita buat ngomongin hidup.
Jangan lupa share kalo lo ngerasa ini bermanfaat. Dan kasih tau kita bagian mana yang harus kita improve. Thank you, and stay sane, People.
---
Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/ngomonginhidup/message -
Ada narasi yang kemaren sempat digembar-gemborkan oleh seorang influencer. Tentang "Kuliah itu emang penting?". Narasi yang jelas beda dengan apa yang gue percayai selama ini. Bahwa pendidikan adalah tools yang paling baik untuk mengubah hidup seseorang. Tapi di era digital sekarang emang ga bisa dipungkiri kalo lo bisa belajar dimana aja. Balik lagi, kuliah itu media. Tapi apakah dengan argumen ini saja sudah cukup untuk bilang kuliah itu ga penting? Agar ga ada bias dengan pendapat gue, gue tempo hari sempat ngobrolin ini bareng Arnovella (@arnovellaauril) dan Uni Leni (@leni_sy). Kita mencoba menelaah lagi proses berpikir seperti apa yang kita butuhkan sebelum mengambil keputusan apakah kuliah itu penting atau ga penting. Gue, Syauki (@syauki09) mencoba ngajak kalian untuk nimbrung dengan obrolan kita.
---
Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/ngomonginhidup/message -
Episode kali ini kita bakalan ngomongin tentang "Passion". Hal yang mungkin bagi beberapa orang udah ga related lagi dengan kehidupan kita sehari-hari. Terutama buat yang udah masuk dunia kerja, udah punya istri, anak dan mungkin punya prioritas lainnya yang bikin ngusahain "passion" itu jadi suatu hal yang ga realistis. Tapi, apa iya passion itu udah ga related lagi? Apa ada cara buat kita biar nemuin passion kita dan mengusahakan passion kita disaat kita lagi sibuk-sibuknya? Yuk kita ulik lagi tentang passion dan bahas lebih mendalam tentang pentingnya passion bareng Arnovella Auril S.Psi (@arnovellaauril), psikolog cantik yang passionate banget ngobrolin passion. Semoga teman-teman yang mendengarkan dapat tercerahkan. Dan semoga episode kali ini menjadi tambahan prespektif bagi teman-teman dalam merencanakan masa depan dan menjalani kehidupan sehari-hari. Have a listen, and let us know your thought through Instagram. Gue, Syauki di @syauki09 dan Arnovella di @arnovellaauril.
---
Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/ngomonginhidup/message -
Ini episode pilot kita untuk channel "Ngomongin Hidup". Gue, Syauki Mahmudi (@syauki09) dan temen gue, psikolog kece, Fadhilah Amalia (@dilaamalia) kali ngomongin tentang reaksi unik orang-orang terhadap pertanyaan yang menurut sebagian orang cukup "mengintimidasi", tentang "kapan nikah?".
---
Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/ngomonginhidup/message