Avsnitt
-
Efek Rumah Kaca (ERK) dikenal akan lagu-lagunya yang vocal berbicara mengenai isu-isu sosial di masyarakat, terutama permasalahan yang berkaitan dengan penegakan hukum di negeri ini. Diracunnya seorang aktivis HAM di udara adalah salah satu kasus yang telah dituangkan ke dalam lagu berjudul "Di Udara". Selain itu, "Jangan Bakar Buku" juga merupakan lagu kritis yang menentang pembatasan dalam menyerap karya cipta dari berbagai penulis. Dapat dikatakan, ERK memberikan dimensi baru dalam usaha mengeksplorai tema lagu. Di sisi lain, era digital telah mencipatkan lanskap ekonomi baru, di mana kreativitas menjadi motor penting yang meningkatkan roda perekonomian Indonesia. Banyak orang berkarya, memanfaatkan platform digital sebagai media penyebarannya, namun belum memahami bagaimana perlindungan atas karya intelektualnya dan sejauh apa hukum memerdekakan kita dalam berkarya. Kekayaan intelektual merupakan salah satu perhatian penting bagi Assegaf Hamzah & Partners (AHP) terhadap perkembangan industry kreatif di Indonesia. Dalam episode kali ini, Hukumonline mempertemukan ERK dan lawyer dari AHP untuk bercakap-cakap mengenai kedua isu tersebut, dalam kerangka besar Kemerdekaan Berkarya di Era Digital.. Jika punya pertanyaan, silakan kirim melalui www.hukumonline.com/klinik.
-
Permasalahan umum regulasi seperti jumlah yang banyak (hiperregulasi) dan pengaturan yang tumpeng tindih ternyata memiliki dampak yang cukup serius. Pada episode kali ini, Rziky Argama selaku Direktur Riset Pusat Studi Hukum & Kebijakan menjabarkan secara rinci permasalahan-permasalahan tersebut dan juga menawarkan beberapa solusi yang dapat menyelamatkan bangsa ini dari bencana hiperregulasi. Jika punya pertanyaan, silakan kirim melalui www.hukumonline.com/klinik.
-
Saknas det avsnitt?