Avsnitt
-
Rezeki nikah emang beneran ada?
Ada, kok. Dan sangat bisa dinikmati wujudnya asalkan kita mau mengusahakannya sama pasangan. Karena rezeki nikah nggak bisa datang sendiri.
Apa aja yang harus disiapkan untuk menjemput rezeki nikah?
Nonton sampai habis dan uji seberapa kuat kamu ngomongin keuangan sama pasangan!
Timestamp:
00:00 Opening
02:17 Rezeki nikah beneran ada gak sih?
04:00 Wujud lain rezeki nikah selain uang, ada apa aja ya?
05:47 Menerima pasangan seutuhnya.
10:05 Mandi bisa meredakan amarah
13:35 Career break rasanya ternyata…
23:45 Garis start masing-masing orang itu berbeda
-
Episode kali ini, Bapak Ibu belajar banyak dari film How to Make Millions Before Grandma Dies, terutama soal blind spot ke orang tua yang gak kita ketahui selama ini.
Hal-hal yang kita kira baik karena fokus memperhatikan anak, ternyata menyebabkan kita jadi abai pada orang tua.
Yuk simak sampai habis untuk tau, apakah kita bisa beneran berdamai dengan orang tua kita?
TIMESTAMP #105
00:00 Opening
03:55 Bukan sengaja melupakan, tapi fokus diri perlahan tergantikan
06:00 Hal klise, tapi berharga bagi orang tua.
10:00 Belajar memahami diri sendiri, untuk generasi yang lebih baik.
13:05 Cucu adalah second chance untuk Kakek Nenek.
17:02 Punya orang tua yang buruk, bisa jadi pelajaran baik.
-
Saknas det avsnitt?
-
Masih inget gak sih waktu muda pasti sering banget gaspol deketin gebetan sampe stalking sana sini? Saking berapi-apinya, kadang kita ngelakuin sesuatu dan berusaha berlebihan sampai nggak sadar kapan harus mundur.
Nah, kalo buat kalian yang masih di fase pdkt, dengerin sampai habis yuk karena episode ini cocok buat nambah pov sebelum memilih pasangan! -
Dulu itu kalau deketin cewek harus dijemput dan diantar pulang, biar lebih sopan. Tapi belakangan setelah muncul aplikasi kencan, dan jadi lebih terbuka, bisa saling kenal dari temen juga.
Padahal jadi kurang aman, apalagi kalau gak tau backgroundnya. Tapi sebenarnya, buat lebih menjaga privacy, kalau ngajak ketemuan jangan dijemput di rumah tapi ketemuan di tengah.
Nah, gaya deketin itu gak ada kategori baik ataupun buruk, tapi lebih ke kenyamanan dan cocok atau gak nya. Yang jelas, zaman sekarang saat PDKT harus tetap waspada dan menjaga privacy ya!
Timestamp
00:00 Opening
01:43 Antar jemput saat PDKT
04:08 Gaya PDKT berbeda-beda
10:24 Bucin saat PDKT dan setelah nikah beda
11:33 Jangan berubah karena orang lain
13:44 Deketin perempuan itu deketin orang disekitarnya juga
17:20 Summary
-
Hayoo siapa yang suka nyariin suami terus? Apalagi kalau belum pulang tepat waktu, ditanyain terus menerus…
Sebenernya boleh gak sih kayak gitu?
Kalau pasangannya gak risih sih yaa gak apa-apa yaa, tapi kalau ujung-ujungnya justru jadi masalah gimana?
Hmm.. atau itu justru salah satu kebucinan pasangan, yang emang harus selalu terus komunikasi via chat? Setiap orang kan bisa menyalurkan kebucinannya masing-masing.
Jadi kalau bucin versi kalian seperti apa nih?
Timestamp
00:00 Opening
03:16 Bedanya balas chat sebelum nikah dan setelah lama menikah
05:03 Nyariin suami karena nggak punya dunia lain
06:49 Porsi waktu yang harus dibagi antara pasangan dan diri sendiri
09:46 Fase bucin ke pasangan dan ke anak
11:16 Perbaiki komunikasi biar ga asumsi, dan lebih mengenal pasangan
13:40 Summary
-
Kok di umur 26 belum nikah sih?
Hmm.. Apakah nikah itu pake patokan umur? Terus kalau udah menikah sesuai dengan patokan umur, tapi ternyata berakhir, gimana?
Patokan umur menikah ini emang seolah sudah melekat di mayoritas masyarakat Indonesia. Gak cuma dari lingkungan keluarga tapi dari pertemanan juga. Gak sedikit yang pressure-nya muncul dari teman-teman yang sudah menikah di usia tertentu.
Timestamps
00:22 Opening
03:09 Kenapa banyak target di umur 25?
08:00 Perbedaan fase di umur 25 dan 30-an
10:45 Kualitas anak usia 20an saat ini dibanding era orangtuanya
17:20 Waktu terbaik untuk eksplorasi diri
19:00 Jodoh harus dijemput atau ditunggu aja?
22:05 Hal yang bisa dipelajari di umur 20an untuk diri kita di 30an
-
Belajar adil dan bisa nentuin skala prioritas masih jadi challenge buat orang dewasa, apalagi buat anak-anak, khususnya hubungan kakak adik.
Yuk nonton sampai habis penjelasan mba Damar biar parents bisa menghadapi kalo ada yang bilang “Adik lebih penting dari aku!!”
Timestamp:
00:00 Opening
00:55 Dari anak tunggal jadi punya adik
01:45 Perkenalan mba Damar
02:30 Konflik sejak kehadiran adik
05:00 Meluruskan persepsi prioritas pada anak
09:00 Menjelaskan konsep mana yang bisa berbagi dan milik pribadi
12:25 Cara orang tua meredam diri untuk tidak tergesa-gesa mengoreksi
20:43 Menghadapi perasaan anak yang sudah terlanjur cemburu pada saudara
22:50 Kecembruan adik ke kakak, soal barang lungsuran
25:00 Anak tidak bisa disamakan dan dibandingkan
27:25 Closing
-
Dalam suatu hubungan sering kali ada fase jenuh atau bosan sama pasangan. Yang bahaya, saat fase itu datang kita justru penasaran dan tertarik dengan orang baru.
Untuk menghindari itu terjadi, kita perlu mengupayakan hubungan agak tetap hangat dan romantis. Bumin Nucha dan PakArio punya cara tersendiri untuk menjaga hubungan. Tonton obrolannya sampai tuntas ya!
Timestamp
00:49 Opening
01:40 Pernah bosan gak sama pasangan?
03:48 Perbedaan sparks di awal hubungan dan setelah bertahun-tahun bersama
04:28 Peluang untuk tertarik dengan orang baru
06:40 Udah di comfort zone, bikin nggak bisa bertumbuh?
08:00 Cara menjaga sparks dalam hubungan
11:04 Menemukan banyak hal baru dari anak untuk menjaga sparks dalam hubungan
15:00 Kesimpulan untuk tetap menjaga kehangatan hubungan.
-
Berdasarkan Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) ternyata 6 tahun terakhir angka pernikahan lumayan menurun lho Parents..
Nah, dampaknya bisa terjadi penurunan angka kelahiran juga.
Meski begitu, masih banyak kok pasangan muda yang justru lebih melek pada isu fertilitas.
Gak sedikit juga para pejuang garis dua yang masih terus memperjuangkan keluarga masa depan impian mereka, Parents.
Apakah kalian termasuk yang melek isu fertilitas? Atau justru bagian dari para pejuang garis biru?
Tonton obrolan lengkap PakArio, Bumin Nucha dan dr Pandji selaku founder Bocah Indonesia, yang membahas seputar fertilitas dan perkembangan teknologi program hamil.
TIMESTAMP
00:00 Opening
00:44 Dampak tren pernikahan menurun
07:00 Sadar pentingnya memeriksakan kesuburuan diri
12:00 Faktor penghambat kesuburan
14:31 Teknologi terbaru di dunia fertilitas
19:20 Dua tipe pasien yang menghadapi masalah kesuburan
24:50 Yakin dalam membuat keputusan
34:28 Potret keluarga masa depan
38:48 Summary
-
Kita sering merasa sudah jadi pasangan baik, padahal masih perlu banyak belajar. Yandy Laurens, salah satu sosok yang menganggap mempelajari seni relationship itu penting karena kita berarti tidak hanya menyayangi pasangan, tapi juga hubungan yang dijalani. Mau merawat dan berusaha mempertahankan karena cinta ternyata nggak semulia itu.
Belajar memahami hubungan dengan pasangan juga memberi manfaat baik dalam parenting, lho. Yuk, coba terapkan untuk relationship yang lebih baik, dan jangan lupa ajak orang tersayang kamu buat nonton filmnya di Netflix!
Timestamp
00:00 Opening
02:15 Kenapa harus belajar soal relationship
04:15 Buku pertama yang bikin mau belajar paham soal relationship
05:50 Perbedaan wanita dan pria saat curhat
11:00 Cinta itu tidak mulia
17:10 Cara mengukur urgensi masalah pasangan
22:05 Alergi marah dan salah melabeli emosi marah
24:30 Coping mechanism saat sedang marah
33:40 Melawan pola yang ada untuk berusaha beri yang terbaik
-
Boleh gak sih mengubah pasangan? atau kita harus terima apa adanya?
Tapi kalau mengubah ke arah lebih baik gimana? Misalnya membuat pasangan jadi lebih sehat, memperhatikan penampilan, atau lebih memperhatikan kesehatan gigi dan mulut. Si kecil di rumah malah akan terbiasa juga untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Bahkan kita bisa merasakan manfaatnya.
Gigi rapih dan bersih, justru menandakan gigi yang sehat.
TIMESTAMP
00:00 Opening
03:33 Boleh gak mengubah pasangan?
09:19 Perbedaan aligner dan behel
16:59 Ribet gak untuk lepas pasang
20:42 Gigi rapih itu sehat
26:29 Yang dimaksud gigi bersih
29:33 Manfaat gigi sehat
32:58 tips anak mau ke dokter gigi
37:18 summary
-
Tidak semua luka bisa menjadi trauma.
Beberapa masih bisa sembuh dan tidak sampai mempengaruhi cara kita membuat keputusan dalam hidup.
Tapi, kalau tidak dirawat dengan tepat, luka bisa menjadi ancaman serius dan butuh upaya lebih untuk pulih.
Yuk kenali luka kamu dan pasangan, serta berusaha saling mengobati, biar tidak menurunkan luka ke anak-anak.
Kalau soal perawatan luka fisik yang terjadi pada anak, pastikan untuk selalu#DuluinAntiseptikPembersihLukaDuluanSembuhnya karena Hansaplast andalan parents zaman now!
Hansaplast Antiseptik Pembersih Luka bisa parents dapatkan di minimarket, warung terdekat dan e-commerce kesayangan.
Info lebih lanjut:
Instagram @hansaplast_id
Tiktok @hansaplast_id
WhatsApp: 0811-8861-500
Timestamp:
00:00 Opening
01.18 Perbedaan luka lama dan trauma.
09.19 Penting mengenal pasangan dengan lukanya supaya kita tahu batasannya.
13.11 Berusaha sembuh dari luka agar tidak melanjutkan luka itu ke generasi berikutnya.
16.47 Untuk sembuh gak harus perih dan tersakiti.
18.09 Hansaplast andalan parents zaman now
21.54 Semua luka punya cerita tergantung gimana menyembuhkannya
23.40 Summary & closing
-
Belum memiliki momongan jadi masalah berat buat sebagian pasangan yang mendambakan. Belum lagi komentar kanan kiri yang nggak berhenti-berhenti. Promil pun gak selalu berjalan mulus.
Padahal, kegagalan satu progam hamil, bisa jadi peluang baik untuk program selanjutnya.
Bersama dokter Maitra “si Manusia Telur“ dari Bocah Indonesia, mari pelajari lebih lanjut setiap kegagalan promil untuk persiapkan diri lebih baik lagi.
Timestamp
00.00 Opening
02:00 Kenalan dengan Manusia Telur (dr. Maitra)
03:30 Jenis program hamil yang tersedia
06:00 Parameter menentukan program hamil
07:00 Apa saja yang harus diperiksa dari parents sebelum promil
09:25 Bayi tabung sebenarnya seperti apa?
11.03 Harus ngapain selama masa “Two Weeks Wait”?
15:10 Embriology Conselling bersama Bocah Indonesia, satu-satunya di Indonesia.
22:00 Embrio yang tidak ditanam, akan dikemanakan?
23:22 Faktor keberhasilan program hamil
24:40 Summary dan closing
-
“Filmnya bagus, padahal buat anak-anak”
Sering sekali kita dibuat kaget ketika ada tontonan bermutu untuk anak dan keluarga. Padahal, memberi tontonan bermutu pada anak, khususnya di usia golden age-nya, akan berpengaruh besar dalam tumbuh kembangnya.
Anak bisa belajar banyak soal empati, regulasi emosi, bahkan kemampuan problem solving dari konten yang baik. Domikado, adalah salah satu channel dengan kumpulan konten edutainment dalam kemasan puppet show, yang cocok untuk dinikmati tidak hanya untuk anak-anak tapi juga orang tuanya.
Timestamp
00.00 Opening
02:20 Dilema orang tua memberi screen time untuk anak
06:00 Hindari anak dari paparan digital atau pahami potensi digital
10:00 Adaptasi proses belajar anak di era pandemi
27:00 Belajar empati, regulasi emosi, dan bangga akan value diri, dari kartun Domikado
30:40 Proses membangun Domikado dari mimpi jadi impian
36:00 Alasan mengapa Domikado tontonan yang tepat untuk anak dan orang tua.
38:00 Summary
-
Kata orang wanita itu selalu benar, nyatanya wanita sering disalahkan terutama soal kesuburan. Pertanyaan “kapan punya anak?” selalu ditujukan pada istri.
Padahal, permasalahan fertilitas gak hanya peran perempuan saja, tapi juga laki-laki.
Kesadaran untuk saling memahami kondisi pasangan juga bukan hal mudah untuk ditumbuhkan. Tapi, #SelaluAdaHarapan untuk Parents yang sedang berjuang.Periksakan kondisi Parents di Bocah Indonesia, sebagai integrated fertility solution yang membantu Parents mengatasi masalah kesuburan.
TIMESTAMP
00:00 Opening
01:24 Wanita selalu disalahkan soal kesuburan?
04:01 Peran fertilitas wanita
05:40 Kapan wanita harus ke Obgyn?
10:25 Permasalahan kesuburan
15:28 Gaya hidup mempengaruhi kesuburan
16:58 Usia peluang kehamilan perempuan
22:19 Jika memiliki permasalahan rahim apa yang harus dilakukan?
25:44 Stres juga faktor permasalahan kestabilan hormon
27:49 Infertilitas bukan salah perempuan
29:45 Summary
-
Konflik pertemanan anak bukan hal remeh yang bisa diabaikan, karena bibit bibit perilaku bullying bisa dilihat sejak usia dini.
Ketidakmampuan anak mengelola emosi berbeda dengan anak yang dominan dan mampu menyampaikan pemikirannya.
Pelajari lebih lanjut perbedaan konflik dan bullying bersama Pritta Tyas, Co-Founder dari Bumi Nusantara Montessori dan Good Enough Parents.
Timestamp
00.00 Opening
03:20 Anak mulai memiliki penilaian tersendiri
07:20 Side effect memberikan anak kebebasan berpendapat
09:11 Cara mengajarkan empati pada anak
16:45 Tanda-tanda perilaku bullying
18:40 Perbedaan konflik dan bullying
20:20 Peran orang tua dalam mendampingi anak
25:35 Belajar memahami karakter orang tua dan tahapan analisa konflik
34:20 Summary
-
Momspiration: Perjalanan Hidup Melanjutkan Studi Bersama Si Kecil - ”Mission is Possible!"
Pingin lanjut sekolah, tapi keluarga gimana? Suami kasih support gak? Anak-anak harus ikut ke tempat kuliah atau gimana ya?
Emang sih setelah menikah dan punya anak, banyak pertimbangan kalau mau melanjutkan pendidikan. Tapi, keinginan ini perlu dan bisa dilanjutkan kok.. Gak ada salahnya untuk mengejar mimpi setelah menikah, tapi tentunya dengan kesepakatan bersama suami.
Nah, Swiss German University punya program hybrid class yang bisa kita ikuti dan banyak penawaran special yang bisa kita dapatkan. Ayo lanjut S2 tanpa khawatir menyita banyak waktu buat suami dan anak.
Timestamp:
02:00 Dilema ibu melanjutkan studi dan stereotype masyarakat mengenai ibu berpendidikan tinggi.
05:20 Ibu sebagai motivator utama anak
08:00 Qualified Mom = Qualified family
13:00 Life long coaching sebagai solusi meraih mimpi
15.00 Fleksibilitas SGU dalam memberi kesempatan menempuh pendidikan tinggi
19:25 Ragam beasiswa Swiss German University
24:00 Bisa ke luar negri bareng SGU!
25:45 Summary dan tips untuk tetap berani meraih mimpi
-
Nggak ada yang enak dari kejadian nemenin mulai nol tapi ditinggal pas dia udah di puncak. Apalagi.. nemenin mulai nol tapi dia masih nol terus. 🫣
Tapi nih ya, emangnya harus banget nemenin dari nol dan bertahan karena alasan sudah kebiasaan bareng? Terus gimana kalau ternyata menemukan yang lebih baik?
TIMESTAMP
00:00 Opening
00:29 Gimana sih nemenin dari nol itu?
02:49 Pasangan itu saling bertumbuh
04:31 Mencari yang udah punya value
10:00 Orang lama selalu jadi pemenang
13:55 Summary: nggak perlu stay karena merasa hutang budi sudah bareng-bareng sejak lama
-
Kalau ada yang bilang dia udah move on, hmm yakin?
Karena, manusia nggak akan bener-bener bisa menghapus kenangan.
Semua kehilangan itu bisanya kita tumpuk dengan kehidupan yang lebih baik.
Makanya, move on aja nggak cukup. Kita semua harus move up biar bisa tetep keep up dengan kehidupan.
Timestamp
00:00 Opening
01:00 Rasa kehilangan yang dialami
08:59 Proses berdamai
10:15 Pilih move on atau move up?
13:27 Perbedaan move on dan move up
17:10 Summary
-
Orang stress punya bahasa tersendiri, lho!
Kita cenderung merespon tekanan dengan cara yang berbeda-beda.
Dan kalau kita salah memahami stress language pasangan, bisa berujung pada ketidakharmonisan hubungan. Atau.. bisa-bisa malah kita ikutan stress juga.
Dari ke-empat stress language ini, kira-kira mana yang paling mencerminkan kamu dan pasangan?
TIMESTAMP
00:00 Opening
02:26 Jenis stress yang dicari sendiri
03:40 Pentingnya mengenal stress language pasangan
08:11 Empat jenis stress language dari John Gottman
12:40 Tipe stress language Bumin Nucha dan PakArio
15:00 Summary
- Visa fler