Avsnitt
-
Saknas det avsnitt?
-
Dunia itu kecil, hanya sang waktu yang tidak bisa diajak kompromi!
Bung Theo Yusuf, tamu yang jarang-jarang dapat hadir di ruang Ada Apa dengan Tony, Mengapa? Alasannya mudah saja, karena banyak sekali topik-topik perbincangan sensitif, yang jarang dijawab oleh tamu lainnya. Oleh sebab itu, karena isi wawancara dengan Bung Theo sangat sarat akan informasi, maka acara yang semula Tony prediksi 3 sesi, maka setelah mempertimbangkan bahwa ada untungnya bagi setiap pendengar untuk mengetahui dan mendengarkan seluruh isi wawancara dengan Bung Theo. Untuk itu, obrolan bersama Bung Theo akan ada 4 sesi.
Dalam sesi ke tiga, adalah topik yang sangat sensitif mengenai kondisi Selat Taiwan, terlebih-lebih Indonesia dan Taiwan sama-sama menggelar pemilu Presiden dan Wakil Presiden pada awal tahun 2024. Nah, apa pandangan Bung Theo mengenai kondisi hubungan unik, antara Taiwan, Indonesia dan China? Hingga saat ini jumlah warga Indonesia yang tengah bekerja di Taiwan mencatat 288.000 orang per Juni 2024. Hubungan yang unik antara Taiwan dan Indonesia, walau tanpa adanya hubungan diplomatik yang resmi, tetapi jalinan antar rakyat Indonesia dengan Taiwan lah yang menjadi kunci utama pengikat tali silahturahmi yang telah berjalan lebih dari 3 bahkan 4 dekade terakhir.
Setiap Sabtu, mulai dari 27 Juli, 3, 10 dan 17 Agustus 2024, semua cerita Bung Theo, hanya ada di Ada Apa dengan Tony!
Eh, ngobrolnya panjang juga yach, haus lagi dech... Biasa... kopi hitam saja... ujar Bung Theo.
-
Dunia itu kecil, hanya sang waktu yang tidak bisa diajak kompromi!
Melanjutkan perbincangan bersama dengan Bung Theo Yusuf di sesi yang ke dua, tanpa basa basi, mumpung ada sang pakar, seorang jurnalis dan peneliti hukum, Tony pun hendak bertanya bagaimana pandangan Beliau tentang kondisi Indonesia saat ini pasca pemilu dan tengah mempersiapkan waktu pelantikkan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029? Tayangan di sesi ke dua ini, jangan lupa dipantau, apa saja yang kita bahas nich, mengingat banyak juga hal-hal yang terlihat berbeda zaman dulu dengan sekarang.
Denyut masyarakat apakah dapat dirasakan oleh pemerintah baru Indonesia? Jika tidak, apakah akan berkelanjutan dengan serangkaian aksi dan proseedur yang panjang serta melelahkan? Salah satu jawaban yang diberikan oleh Bung Theo adalah pendidikan bagi masyarakat. Taiwan mampu memiliki sistem pemerintahan berasaskan demokrasi dan liberal secara transparan, berjalan stabil dan masyarakat yang tinggal pun tidak perlu khawatir dengan kebijakan pemerintah, karena masyarakat Taiwan pada umumnya memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi, khususnya paham akan arti demokrasi yang sesungguhnya. Bagaimana dengan Indonesia, yang juga menggunakan asas demokrasi, apakah bisa berkembang dan dikategorikan sebagai negara demokrasi yang maju dan bebas serta liberal?
Tanggapan Bung Theo, dimana beliau juga membuka kantor Theo Law Firm di kawasan Depok, mendirikan Portal IMBC NEWS, dan baru terpilih sebagai Ketua Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI Jaya) untuk periode 2024 hingga 2029, akan memberikan gambaran baru bagi para pendengar!
Setiap Sabtu, mulai dari 27 Juli, 3 dan 10 Agustus 2024, semua cerita Bung Theo, hanya ada di Ada Apa dengan Tony!
Sstt, masih ada kopinya? Tambah satu lagi dong... kopi hitam saja... ujar Bung Theo.
Di sesi ke-2, yang dapat Tony pastikan adalah tali silahturahmi Taiwan dengan Indonesia, terus bergulir melalui catatan-catatan di portal berita IMBC News.
- Visa fler