Avsnitt
-
Momen berebut tiket dengan pembeli lain secara daring disebut war ticket. Satu contoh, akan digelarnya konser Coldplay di Indonesia berdampak pada effort penggemar/non penggemar Coldplay ingin segera memiliki tiketnya. Berapapun harga tiketnya terjual. Fenomena ini memantik kami untuk bisa menilik kembali ke belakang, bagaimana kinerja industri konser di Indonesia. Simak obrolan santai ini, semoga bermanfaat.
-
Momen berebut tiket dengan pembeli lain secara daring disebut war ticket. Satu contoh, akan digelarnya konser Coldplay di Indonesia berdampak pada effort penggemar/non penggemar Coldplay ingin segera memiliki tiketnya. Berapapun harga tiketnya terjual. Fenomena ini memantik kami untuk bisa menilik kembali ke belakang, bagaimana kinerja industri konser di Indonesia. Simak obrolan santai ini, semoga bermanfaat.
-
Saknas det avsnitt?
-
Pada sesi ini, diskusi berlanjut lebih mengarah kepada sound localization/penempatan arah proyeksi bunyi untuk berbagai keperluan. Diskusi ini memantik gagasan-gagasan eksperimental yang beririsan dengan lingkup kerja antropologi, sejarah, sound design, dsb.
-
*Mohon maaf, dikarenakan kesalahan teknis, volume pembicaraan kurang terdengar. Silakan menggunakan alat bantu (Earphone, Headphone, etc)
Pada sesi ini peserta diajak bereksperimen mendengarkan proyeksi bunyi pada ruangan tertutup. Selanjutnya peserta bunyi menceritakan pengalaman mendengarnya, dan dilanjutkan dengan diskusi.
-
Pada episode kali ini, pembahasan mempunyai fokus pada delivery mechanism (sistem penghantaran) pada musik. Episode ini sedikit lebih melebar dari relnya yaitu Arah baru dalam ear training, namun karena kami rasa ini penting untuk dikupas, maka inilah yang kami diskusikan. Silakan mengikuti Studi Bunyi setiap Selasa 2 Minggu sekali di Art Music Today jam 19.30. Gratis!
-
Episode kedua dari Studi Bunyi berjudul Perspektif Pendengaran, dimana akan diurai mengenai pengertian menikmati, mengukur, dan menganalisa suatu objek fenomena bunyi. Episode ini merupakan lanjutan dari bahasan sebelumnya yaitu pendengaran subjektif dan objketif. Selamat mendengarkan, maaf jika terbesit kata-kata yang kurang sopan, karena ini sifatnya kolektif cair dan bagian dari pendokumentasian.
-
Gimana sih cara menilai suatu bunyi (dalam konteks musik) itu mempunyai kualitas? Apakah ada parameternya? Lalu bagaimana dengan istilah pendengaran subjektif dan obyektif? Pertanyaan-pertanyaan semacam itu terpapar dan terjawab di diskusi selama satu setengah jam ini.
Studi Bunyi merupakan lecture progam rutin AMT untuk mengawali tahun 2023. Tema pertama adalah Mengurai Mutu Bunyi (Sebuah Pengantar) yang akan dipaparkan oleh Gatot Danar S dan dipandu oleh Andri.
Selamat mendengarkan!
-
Hai pendengar Semusik Sekata semuanya! Sudah cukup lama kami tidak upload episode terbaru ya!? Nah, di akhir tahun ini kami (Andri dan Tining) berkesempatan untuk membuat sejenis recap 2022 (walaupun kurang kronologis sih) tentang musik dan tentunya ''rasan-rasan'' apa saja yang berkaitan dengan musik. Yang jelas, di tahun 2022 ternyata banyak hal yang menarik untuk dibahas. Mulai dari bitonalnya Pink Venom hingga fans yang potensial menjadi toxic pada band kegemarannya. Kami mewakili redaksi Penerbit AMT dan seluruh teman-teman yang pernah mengisi Semusik Sekata mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru untuk anda semua! Semoga di tahun 2023 tidak kalah menariknya, dan Semoga dilimpahi keberkahan di tahun selanjutnya!
Happy New Year!
-
Ketika seorang anak diidentifikasi mempunyai potensi untuk menjadi "anak ajaib/child prodigy", apakah 99% kemampuan musikalitasnya bertumpu pada bakatnya? Lalu bagaimana dengan anak yang terlahir biasa saja, namun ia rajin berlatih musik, mampukah ia setara dengan child prodigy? Apakah sebutan child prodigy hanya berlaku kepada anak yang memainkan musik klasik?
Pertanyaan tersebut memantik diskusi ringan kami (Andri Widi Asmara dan Florentina Krisanti) membicarakan child prodigy/anak ajaib dalam konteks musikalitas. Menarik ketika menemukan satu-dua fakta yang memang menjadi anomali dalam keseharian kita. Simak obrolan selengkapnya dalam podcast Semusik Sekata.
Selamat Mendengarkan!
-
Sepengalaman kami, banyak yang masih harus diinformasikan mengenai alur/plot menerbitkan sebuah buku, terutama naskah musik. Kami, Penerbit AMT, sangat yakin bahwa teman-teman sesama penggiat musik di Indonesia pasti mempunyai pengalaman dan pemikiran musik yang menarik untuk diceritakan. Sementara kalau cerita atau pemikiran itu hanya sebatas ditampung dalam rekaman audiovisual saja, maka kedalaman pembahasan pasti akan berbeda jika ditoreh ke dalam sebuah tulisan, apalagi menjadi sebuah buku.
Menulis sekaligus menerbitkan sebuah buku memang harus mempunyai bekal mental dan juga niat yang kuat. Seringkali krisis percaya diri dan beban overthinking menghinggapi penulis, sehingga penulis bingung, malu, dan akhirnya batal, dan naskah hanya disimpan di rak/drive tanpa dirawat sama sekali. Kejadian semacam ini membuat ranah musik hanya tersentuh oleh perspektif yang itu-itu saja, minim corak, dan juga dunia literasi akan semakin kering kerontang.
Melalui podcast ini, Penerbit AMT sangat berniat ingin mengajak teman-teman pendengar untuk berani menerbitkan bukunya, berani menulis otobiografinya sendiri, berani menulis pengalaman musikalnya selama hidup, hingga berani untuk membangun sebuah prasasti pengetahuan melalui buku. Mulai dari pembahasan teknis hingga soal tips memperbaiki mentalitas, semuanya dibahas di dalamnya. Selamat menyimak, dan Salam Literasi!
-
Musik masih memiliki definisi yang abstrak. Perkara bunyi, bingkai waktu, ruang, klaim, perseptual, masih sexy untuk digali fakta-faktanya. Dalam narasi umum, peradaban manusialah yang memiliki musik. Bagaimana dengan penunggu bumi lainnya, seperti hewan? Apakah mereka bermusik juga? Apakah mereka juga dapat mengorganisir suatu bunyi sehingga terdengar musikal bagi perspektif manusia? Pertanyaan-pertanyaan ini memantik kami (Andri, Rangga, dan Tining) untuk didiskusikan santai sembari ngopi dan menikmati hujan.
Selamat mendengarkan, semoga bermanfaat.
-
Apa yang menjadikan suatu lagu terkesan lagu natal? Apakah hanya karena liriknya ataukah ada unsur-unsur musikal pembentuknya? Lantas bagaimana keadaan lagu natal di industri musik kiwari? Apakah US sebagai lokomotif produsen musik populer masih menjadi dominasinya? Lalu apakah Indonesia memiliki karakter lagu natal tersendiri? Bagaimana kabar toleransi pendengarnya?
Kira-kira beberapa pertanyaan tersebut merupakan endapan uneg-uneg kami setiap tahunnya. Di Indonesia, kehadiran Kidung Natal menjadikan bulan Desember terkesan "bersalju". Semusik Sekata yang diwakili oleh Andri Widi Asmara dan Florentina Krisanti akan membahas fenomena tersebut. Semoga bahasan ini bukan menjadi bahan gorengan kaum intoleransi, melainkan menjadi pemantik kebersamaan antar umat beragama yang sama-sama mempunyai budaya mendengar.
Selamat Mendengarkan! Selamat Natal untuk yang merayakannya!
-
Di Indonesia, bisa dikatakan bahwa ekosistem musik terbentuk relatif organik, pada awalnya. Laju perkembangan zaman sudah tentu banyak mempengaruhi bentuk dan polanya. Sayangnya, banyak dari pelakunya (seniman) belum memahami pemetaannya. Penerbit Art Music Today yang diwakili oleh Andri Widi A dan Florentina Kristanti akan sedikit memberikan pengantar tentang apa itu ekosistem musik beserta pemetaannya. Selamat mendengarkan!
-
Dalam podcast kali ini tim Semusik Sekata (Andri Widi dan Erie Setiawan) mencoba memaparkan relasi antara musik, komputer, dan dokumentasi. 3 substansi itu menyublim dalam masyarakat hari ini. Saling ketergantungan antar satu dengan yang lainnya membuat sebuah fenomena menarik untuk dibahas. Zaman kerja kreatif serba "konten" ini juga membuat pengertian dokumentasi dan tujuan-tujuannya menjadi kabur. Kami mencoba mengurai perlahan, dan semoga tetap sabar mendengarkan!
-
Musik (sekarang) itu penikmatannya lebih tepat dilihat atau didengar sih? Atau mungkin keduanya? Sebenarnya apa yang terjadi pada bentuk penikmatan kesenian (khususnya) musik di zaman yang serba digital ini? Podcast ini mencoba merespon pertanyaan-pertanyaan tersebut secara santai dan mengalir. Bersama Andri dan Tining, Semusik Sekata mencoba hadir di tengah derasnya arus data yang saling berebut perhatian khalayak. Selamat mendengarkan suara kami yang sedang bergosip ini, semoga betah sampai akhir ya!
-
Selamat datang di Semusik Sekata, podcast by Penerbit Art Music Today. Topik kali ini adalah tentang jejak-jejak musik sebagai produk kapitalis Jepang di Indonesia pasca kemerdekaan. Perlu diingat, Jepang bangkit dan melebarkan sayapnya untuk menguasai sektor ekonomi ke berbagai negara di Asia seusai tragedi Hiroshima-Nagasaki. Mulai dari sektor industri seperti alat musik, pop kultur, sampai sektor pendidikan. Selama kurang lebih satu jam kami: Andri Widi Asmara dan Florentina Kristanti akan mengisi ruang amplifikasi yang anda miliki dengan suara kami.
Selamat Mendengarkan!
-
Selamat datang di Semusik Sekata!
Podcast ini didukung penuh oleh fasilitas rekam AMT Studio.
Tema obrolan yang dipilih adalah "delivery mechanism" di dalam musik, yang kebetulan menjadi tema utama kegiatan OMCMM tahun 2021 yang akan segera diselenggarakan di bulan Oktober nanti. Podcast ini dipandu oleh Andri WIdi Asmara bersama dengan Progam Director OMCMM langsung yaitu Rangga Purnama Aji. Kami mencoba membaca bersama tentang konteks dan juga maksud dari tema "delivery mechanism" di dalam sebuah fenomena bunyi yang sangat menggeliat mencari bentuk mengikuti perkembangan zaman.
Semoga bermanfaat dan selamat mendengarkan!
-
Menggali sisi religiusitas yang terkandung di dalam sebuah musik. Konten ini merupakan Rangkaian LiRamadhan 2021 yang dipersembahkan oleh Art Music Today dengan dibantu berbagai pihak yang terkait.
Narasumber: Mei Artanto
Penanggap: Andri Widi Asmara dan Rangga Purnama Aji
-
Cerita yang sangat bagus, informatif, dan menggetarkan dari Kalimantan Barat. Mari belajar bersama melalui kehidupan dan kekaryaan Muhammad Yusuf Dahyani, yang dikisahkan sangat apik oleh Ardy Prastiawan.
Official Partner LiRamadhan:
@amtpublisher_ @rekambergerak @octobermeeting @perpromi @gagalovesaturday @litererie @snooge.studio @reza.dien @sekarsha
Media Partner LiRamadhan:
@jogjapunyaacara @wartajazz @dangdut.studies @yesnowavemusic @warungarsip @jogjafestivals @musikjogja @ruangkerjacreative
@brikolase @kiosojokeos
IG: @artmusictoday @amtpublisher_
Youtube: Art Music Today
Penerbit Art Music Today
Spotify Podcast: Penerbit AMT.
Jangan lupa follow, like & subscribe, komentar dan bagikan manfaatnya!
- Visa fler