Avsnitt
-
NWFM kali ini mendatangkan Tesla Manaf atau KUNTARI, musisi eksperimental asal Bandung. Kami ngobrol perihal mating sounds, rilisan-rilisan Tesla Manaf via berbagai moniker dan label serta bagaimana Tesla menjalani hidupnya sebagai seorang musical prodigy sedari kecil. Dari masa-masa musik klasik dan menjadi guru musik, manggung bersama rekan-rekan komunitas Jazz di Bandung hingga menjadi musisi eksperimental hari ini.
Rilisan digital dari KUNTARI/Tesla Manaf dapat dibeli melalui: https://www.the-storefront.com/featured-tesla-manaf-kuntari/
-
Episode yang sudah lama diantisipasikan! Kami berbincang dengan Abim (Noise from Under) soal album terbarunya, 'Aliquem Alium Internum', pendanaan musik dan showcase, fashion, termasuk pembelian jawn terbaik dari instagram oleh Abim.
Rilisan digital 'Aliquem Alium Internum' dapat dibeli di: https://www.the-storefront.club/product/noise-from-under-aliquem-alium-internum/
Rilisan digital 'DISCORDANT: Overshadow' dapat dibeli di: https://www.the-storefront.club/product/noise-from-under-discordant-overshadow/
-
Saknas det avsnitt?
-
Kembali lagi setelah sekian lama. Pada episode NWFM kali ini kita kehadiran duo berbasis internet, NO-EXIT!. Duo yang beranggotakan Bisma dan Farrel menceritakan tentang banyak hal. Antara lain adalah bagaimana mereka berkenalan melalui Discord NWFM, berkolaborasi secara jarak jauh, menggunakan vokal sebagai instrumen, pendekatan mereka terhadap sampling, dan masih banyak lagi.
Rilisan digital 'Et Cetera' oleh NO-EXIT! dapat dibeli di: https://www.the-storefront.club/product/no-exit-et-cetera/
-
We got Dirty Hit's No Rome in this special episode of NWFM. We talked about inspirations and the production of his debut album 'It's All Smiles', his studio setup, the color of his album, manifesting his future collaborations (including his BLACKPINK bias), and the perfect setting for listening to the album.
Buy and stream No Rome's debut album 'It's All Smiles' wherever you get your music.
-
Direkam beberapa minggu setelah 'Adulting for Dummies' rilis, Basboi hadir pada NWFM dan menceritakan pengalaman menjalankan media tour yang dia jalankan dan juga resepsi pendengar sampai saat itu. Basboi juga menceritakan tentang personal style yang dia rasa mulai terbangun sejak ada brand-brand skate dulu, pendekatan dalam berkolaborasi dengan brand, dan juga rencana untuk membuat server Discord untuk berinteraksi langsung dengan pendukungnya (sudah rilis dan aktif sekarang).
Bergabung dalam 845801 CUSTOMER CARE sekarang di https://discord.gg/bDRZguQk
-
Nartok hadir pada episode NWFM ke-60 ini. Ia menceritakan bagaimana lingkungan sekitar membantu meyakinkan dirinya untuk serius menekuni keinginannya untuk bermusik dan bagaimana ia berhasil berkolaborasi bersama satu per satu rapper yang sudah menginspirasinya sejak dulu. Nartok juga bercerita mengenai bagaimana 'DAO' disiapkan beserta cerita di balik masing-masing lagunya.
Rilisan digital 'DAO' dapat dibeli di: https://www.the-storefront.club/product/nartok-dao/
-
Kami kedatangan Henry Foundation dari Goodnight Electric pada edisi NWFM kali ini. Sejarah lisan lengkap perjalanan kreatif dari dulu memproduksi videoklip untuk band-band ternama di awal tahun 2000an bersama Anggun Priambodo, sampai menjalankan Goodnight Electric sejak 2004 dibagikan oleh Batman. Ada cerita juga mengenai bagaimana GE memposisikan diri mereka di antara industri musik Indonesia hari ini, dan bagaimana merch dan kolaborasi berhasil menghidupi GE selama ini.
Rilisan digital 'Rekamentah 19.20' dapat dibeli di: https://www.the-storefront.club/id/product/goodnight-electric-rekamentah-19-20/
-
Ada Ken dan Mar pada episode NWFM kali ini. Banyak cerita tentang musik dan film yang mereka bagikan. Pengalaman menikmati dan membuat musik melalui Jirapah saat mereka masih di New York, menyiapkan 'Planetarium' bersama Kolibri, momen musik favorit di film, menata musik untuk film dari Edwin dan Palari Films, dan banyak lagi.
Penataan musik terbaru yang mereka lakukan adalah untuk 'Ali & Ratu Ratu Queens', yang sudah dapat ditonton di Netflix.
-
hara (Rara Sekar) hadir pada NWFM kali ini. Rara membicarakan tentang menyalurkan kegemaran akan musik post-rock dan ambient melalui hara, menyiapkan proyek musik di kala pandemi, berkebun, BTS beserta inspirasi dari industri musik Korea, menjalankan newsletter untuk berinteraksi dengan pendukungnya, dan banyak lagi.
Rilisan digital 'Kenduri' dapat dibeli di: https://www.the-storefront.club/product/hara-kenduri/
-
Matter Mos (Fadil McGee) datang ke NWFM kali ini untuk bercerita tentang 'PRONOIA', album yang diproduseri, disutradarai, dan dibintangi olehnya. Tentunya, proses ini tidak dijalankan sendiri. Banyak kolaborator dan produser yang ikutserta dalam pengerjaan album ini. Fadil bercerita tentang bagaimana masing-masing komponen dari album ini disiapkan, dan bagaimana pentingnya peran dari setiap kolaborator dalam membentuk album ini.
'PRONOIA' tersedia secara eksklusif di: https://www.the-storefront.club/pronoia-by-matter-mos/
-
Dzulfahmi dan Prime Manifez kali ini hadir di NWFM untuk membicarakan proyek kolaborasi mereka, 'Worst Manifesto'. Pada episode ini, Dzul membicarakan tentang sikap Worst Manifesto yang dibawa pada rilisan ini, inspirasi dari Mach-Hommy, rollout rilisan dengan cara yang tidak konvensional, dan mengembalikan konteks lokal pada musik yang dia keluarkan. Prime menceritakan tentang upaya-nya untuk menonjolkan skill MC berkolaborasi dengan-nya melalui beat minimalis, rangkaian rilisan yang konsisten dikeluarkan selama setahun terakhir, dan bagaimana proses eksplorasi musik hip hop dari Purbalingga dan berujung bergabung ke Def Bloc. Dzul dan Prime juga membagikan tentang Mount Rushmore MC dan produser mereka masing-masing.
Rilisan digital 'Worst Manifesto' dapat dibeli di: https://www.the-storefront.club/id/product/dzulfahmi-x-prime-manifez-worst-manifesto-ep/
-
Pada NWFM kali ini, Basboi datang bercerita tentang awal mula berkarya sebagai musisi dan bagaimana pengalamannya membantu membuat ciri khas dari musik dan persona yang akhirnya terbentuk. Mulai dari menulis dan tampil di Bandung, hidup dan berkarya di Jakarta, sampai sempat ke KL & Los Angeles bersama Converse, Basboi membagikan apa saja yang didapat dari perjalanannya sampai saat ini dan kumpulan inspirasi selama persiapan album penuh yang akan segera rilis, ‘Adulting for Dummies’.
-
Di episode spesial ke 50 NWFM, kami merayakan rekam jejak noisewhore sampai saat ini. Mulai dari menjalankan live shows sampai dengan transisi kami ke podcast dan juga pergeseran kebiasaan konsumsi musik para pegiat industri.
Sekarang dengan banyaknya pilihan untuk menikmati konser dalam format yang berbeda-beda, kami membahas salah satu festival terdekat hari ini, #MolaChillFestival oleh @mola.living dan artis-artis apa saja yang akan kami tonton di festival ini seperti Kehlani, Oscar Lolang dan Mantra Vutura.
Direkam dengan bantuan teman-teman kami di @studiomaja.tv -
Kami berbincang dengan Arick Ahong, Rally dan Almer, orang-orang dibalik kompilasi terbaru "Arsip Sinar Pagi" tentang motivasi untuk mewakili Medan, proses kurasi yang rumit dan tujuan akhir dari "Arsip Sinar Pagi".
-
Seri podcast baru dari kami, TSF Highlights. Membicarakan rangkaian kejadian dan rilisan penting yang ada di The Store Front setiap bulannya. Pada episode perdana ini, kami membicarakan tentang proyek kolaborasi Mix-a-tape, merchandise TSF dan noisewhore, rilisan ekslusif dari Goodnight Electric, label spotlight dari Guerrilla Records, dan juga pie chart bulanan kami!
Link untuk submission rilisan digital: bit.ly/TSFDigitalSubmission
Link untuk submission rilisan fisik: bit.ly/TSFMerchSubmission
-
Pada NWFM kali ini, ada Zeke Khaseli yang hadir dan bercerita mengenai perjalanannya di dunia musik. Dari mulai mendapat keyakinan dan kepercayaan diri sebagai musisi lewat LAIN, mendapat kepuasan melalui eksplorasi saat di Zeke and the Popo (ZATPP), meniti karir melakukan film scoring setelah pengalaman bekerja dengan Joko Anwar & Mouly Surya, dan akhirnya senang berkreasi sebagai musisi solo setelah mendapat dorongan dari Leonardo Ringo. Zeke juga berbagi tentang peran simbol dan mimpi dalam karya musik yang ia rilis setiap bulannya semenjak pandemi dimulai.
-
Kali ini kita kedatangan Izzy di NWFM. Kita membicarakan tentang cerita Izzy yang awalnya masuk ke perhatian banyak orang saat aktif di YouTube sebagai VNGNC, dilanjutkan dengan bagaimana dia ikut Barong Family sebagai produser video dan juga tour keliling dunia sebagai VJ. Banyak aspek dari crypto art yang didiskusikan pada episode ini; mulai dari bagaimana adopsi masal NFT yang tiba-tiba muncul selama setahun terakhir, sampai ke aspek filosofis dari teknologi blockchain sendiri.
-
Kedatangan Fuzzy, I lagi nih di NWFM. Topik yang dibicarakan kali ini adalah: IONS, NFT, Eth2, PoW vs PoS, $MATIC, Zora, Enjin, Decentraland, uang kas Future Exp, Binance, Binance Futures, Dogecoin, shitcoins, Kekaisaran Dago, VT-00, Big Pump Signal, Dear Members, Graph GRT, beli gurinda dan KFC, blackout, live dealer, Audius, Metamask, Fuzzmology, OpenSea, teh tarik, MacBook Pro M1, Pintu, feng shui, dan Jonathan Extra. Begitu lah kurang lebih, salam profit yah.
-
Matahara (Marissa Yudinar) adalah musisi independen dari Jakarta yang sedang merintis karir di Melbourne. Banyak hal seru yang kita dibicarakan pada NWFM kali ini. Dimulai tentang bagaimana Marissa mulai bermusik dan mempelajari bagaimana media nasional seperti triple j dapat memberikan kesempatan baru melalui triple j Unearthed, program yang belum lama ini mengumumkan bahwa Marissa akan berkolaborasi untuk menulis lagu dengan Nick Littlemore (Empire of the Sun). Beberapa single dari Matahara juga mendapat respon yang positif dari media Australia dan mulai membuat orang-orang menunggu EP 'Triple Alliteration' yang akan rilis pada Maret 19. Untuk mencapai titik ini, banyak hal terjadi dan sepertinya didorong oleh mantra yang sudah lama dibawa oleh Marissa, "Luck is there to be pushed."
-
Kembali lagi podcast santai bersama Disorder alias Disorder Takeover. Sayangnya, Raka NKRI lagi gak hadir nih. Obrolan kali ini mencakup: Musik yang lagi kita pantau, musik yang ingin kita buat dulu saat SMA, kapan kita mulai suka dan koleksi musik, kedatengan Gembira Putra juga yang cerita tentang gimana dulu dia mulai koleksi musik, Robonggo dan Gembi juga melihat ke belakang dan cerita tentang kesukaan dan pengalaman mereka akan musik House, terutama French House mengingat Daft Punk yang baru bubar, Robonggo cerita pengalaman kenalan dengan orang-orang sebagai bagian dari Good Friends dan Zaka di fan club-nya Monkey to Millionaire, Argia melihat bagaimana pengalaman berjejaring dan berkenalannya justru lebih lewat Last.fm. Kurang lebih segitu dulu untuk kali ini. Terima kasih udah mau baca dan dengerin <3
- Visa fler