Avsnitt
-
Seperti apa Organisasi yang Berkesadaran? Bagaimana Organisasi menjadi Berkesadaran?
-
Bukankah uang adalah hal yang jauh dari Berkesadaran? Bagaimana kita memiliki hubungan yang sehat dengan uang?
-
Saknas det avsnitt?
-
Peran seperti apa yang bukan sekedar passion dan purpose? Bagaimana kita melalukan peran dengan Berkesadaran?
-
Apakah self care itu pasti Berkesadaran? Bagaimana memelihara kesehatan mental dengan Berkesadaran?
-
Apa artinya “waktu berlalu”? Apakah kita mengalami waktu, atau waktu mengalami kita?
-
Apa saja yang ada dalam keberadaan kita? Bagaimana kita Berkesadaran dalam keberadaan?
-
Mengapa pandai saja tidak cukup? Apa kualitas yang perlu melengkapi dan mendasari kepandaian dan keterampilan?
-
Hikmah apa yang bisa kita terapkan dari tumbuhnya bunga? Bagaimana tumbuh kembang yang Berkesadaran?
-
Apakah ada cara agar kita rileks ketika akan memulai suatu kegiatan atau bahkan memulai duduk diam?
-
Apakah dengan merasa kita menjadi tidak perlu mengukur? Mana yang lebih penting?
-
Apakah kemandirian tak memerlukan keterjalinan? Bisakah terjalin tanpa melekat?
-
Mengasah kepekaan, bukannya menjadi ‘sensi’ ya? Lalu, apa hubungannya dengan ego?
-
Kita mengasah keberadaan kita, bukan untuk menjulang, melainkan agar kian peka, terjalin dan arif. Maksudnya?
-
Bukannya membosankan? Kenapa perlu?
-
Bukannya tiap hari kita sudah melihat? Bukannya pengalaman senantiasa didapatkan?
-
Mengelola rasa takut? Bukankah harusnya menghilangkan rasa takut?
-
Marah itu tidak Berkesadaran, apakah betul begitu? Apakah ada Marah yang Berkesadaran?
-
Semuanya perlu dipikirkan, apa betul? Lalu bagaimana dengan pikiran-pikiran yang datang dengan sendirinya?
-
Apa sih beda seapa-adanya dan seadanya? Multi-tasking kan efisien, lalu apa masalahnya?
-
Kalau kita bangun dan bisa berpikir, bukankah kita sadar? Dan Berkesadaran, apa pula itu? Sepertinya kata yang tidak ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia?